Gambar Sampul Seni Budaya · Bab XVI Berkarya Benda Mainan Beroda
Seni Budaya · Bab XVI Berkarya Benda Mainan Beroda
Ari Subekti Rantinah Supriyantiningtyas

22/08/2021 16:04:01

SD 6 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Seni Budaya dan Keterampilan Kelas VI SD/MI

129

Bab XVI

Bab XVI

Berkarya Benda Mainan Beroda

Berkarya Benda Mainan Beroda

Gambar 1

Mainan truk

Benda mainan beroda macamnya banyak sekali. Benda mainan

tersebut di antaranya berupa model benda. Ada model mobil, model

kereta api, model kereta belanja, model pengang kut pasir, dan

sebagainya.

Gambar 1

menunjukkan mainan truk. Dapatkah kamu

membuat benda mainan beroda sendiri? Mari, mencoba bersama-

sama.

Dalam bab ini kamu akan melakukan hal berikut.

1.

Merancang benda mainan beroda dengan membuat gambar rancangan.

2.

Membuat benda mainan beroda sesuai rancangan. Benda mainan beroda yang dibuat berupa truk dari gabus.

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Konsep Pembelajaran

130

Bab XVI Berkarya Benda Mainan Beroda

Kegiatan 1

Kegiatan 1

Dalam pembuatan karya kerajinan apa pun, sebaiknya diawali

dengan pembuatan gambar rancangan. Gambar rancangan dapat

berupa sketsa kasar atau sketsa yang diperhalus dan diwarnai

sedemikian rupa sehingga tampak lebih jelas dan menarik. Akan

lebih baik lagi jika pada gambar rancangan tersebut disertai nama

bagian-bagian dan bahan penyusunnya. Perhatikan contoh rancangan

mobil-mobil berikut.

A.

Merancang Benda Mainan Beroda

Gambar 2

Gambar rancangan mainan truk

Sketsa yang dibuat tidak hanya memberi gambaran bentuk

benda yang akan dibuat. Lebih dari itu, sketsa juga memberi

gambaran bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuatnya. Oleh

karena itu, biasakan selalu membuat sketsa terlebih dahulu sebelum

berkarya benda kerajinan.

Kepala truk

Bak truk

As roda

Roda depan

Roda belakang

Buatlah sketsa atau gambar rancangan sebuah benda mainan

beroda. Benda mainan beroda tersebut dapat beru pa mobil,

kereta api, kereta belanja, atau pengangkut pasir. Lengkapilah

rancangan dengan kete rangan nama bagian-bagiannya beserta

jenis bahan yang digunakan. Kumpulkan hasil pekerjaanmu

kepada bapak atau ibu guru untuk dinilai!

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Seni Budaya dan Keterampilan Kelas VI SD/MI

131

Berdasarkan sketsa atau gambar rancangan yang telah dibuat,

perkirakan alat dan bahan yang akan kamu butuhkan. Catatlah

kebutuhan alat dan bahan pada selembar kertas. Catatan tersebut

dapat kamu bawa sewaktu berbelanja alat dan bahan, sehingga tidak

ada bahan atau alat yang tidak dibeli karena alasan lupa. Kembali

ke toko yang jaraknya jauh dari rumah karena ada bahan yang lupa

dibeli sangat melelahkan dan mungkin menyebalkan bagimu. Oleh

karena itu, biasakan untuk selalu mendata dan mencatat alat dan

bahan yang dibutuhkan sebelum berangkat berbelanja.

Adapun alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat mainan

truk yaitu lembaran gabus berwarna, bilah bambu,

double tape

,

pensil, karet penghapus, jangka, spidol,

cutter

, dan gunting.

Setelah semua alat dan bahan siap, kamu dapat langsung mem -

buat polanya. Caranya seperti berikut.

1.

Gambarlah pola bagian-bagian mainan truk di atas sisi lembaran

gabus yang tidak berwarna.

B.

Membuat Benda Mainan Beroda Sesuai Rancangan

Gambar 3

Pola bagian-bagian mainan truk

pada selembar gabus

2. Potong-potong pola menggunakan pisau pemotong atau alat

khusus pemotong gabus.

Gambar 4

Memotong pola

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

132

Bab XVI Berkarya Benda Mainan Beroda

3. Rakitlah bagian bak truk dari pola 1A, 1B, 2A, 2B, 3A, dan 3B.

Tiap-tiap bagian disatukan de ngan direkat menggu na kan

double

tape

atau selotif bolak-balik.

Gambar 5

Merakit bagian bak truk

ÖÖ

Ö

Û

4. Dengan cara yang sama, rakitlah bagian kepala truk dari pola

4A, 4B, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10. Perhatikan caranya berikut.

Gambar 6

Merakit bagian kepala truk

Ö

Ö

Ö

Ö

Ö

Gambar 7

Menyatukan bagian bak dengan kepala

truk

5.

Satukan bagian bak dan kepala truk yang telah selesai dirakit.

Caranya, sisi kepala truk yang akan disatukan dengan bak

ditempeli selotif bolak-balik, lalu direkatkan.

Ö

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Seni Budaya dan Keterampilan Kelas VI SD/MI

133

6.

Langkah berikutnya membuat roda. Pertama-tama buatlah dua

buah gabus bercelah se ba gai tempat as roda depan dan belakang.

Pada tiap-tiap ce lah tersebut pasanglah bilah bambu kecil se-

bagai as ro da. Satukan keempat roda dan buatlah lubang tepat

di tengah-tengahnya menggunakan bilah bambu. Setelah itu

pasangkan roda. Kancinglah tiap sisi luar as roda dengan tanah

liat agar gerak roda stabil dan tidak mudah lepas. Perhatikan

Gambar 8

.

Gambar 8

Pemasangan roda truk

Ö

Ö

Ö

Gambar 9

Menghias truk

7. Mainan truk yang telah selesai dirakit dapat kamu hias agar

lebih menarik, misalnya dengan memberi tulis an, menem pelkan

lampu atau plat nomor. Perhatikan contoh berikut.

Ö

Kegiatan 2

Kegiatan 2

Dengan bahan dan alat yang sama, buatlah karya mainan

truk dengan cara seperti di atas. Kumpulkan kepada bapak atau

ibu guru untuk dinilai!

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

134

Bab XVI Berkarya Benda Mainan Beroda

1.

Dalam berkarya kerajinan sebaiknya selalu diawali dengan pembuatan gambar

rancangan.

2.

Gambar rancangan yang baik ialah gambar rancangan yang jelas dan menarik.

3.

Tujuan pembuatan gambar rancangan yaitu memberikan gambaran bentuk benda

dan memberikan informasi bahan yang dibutuhkan.

4.

Gambar rancangan paling sederhana dapat diwujudkan dalam bentuk sketsa.

5. Sebelum berangkat belanja alat dan bahan untuk berkarya kerajinan, sebaiknya

dibuat catatan mengenai kebutuhan alat dan bahan.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan benar!

1.

Apa kegunaan alur pada permukaan roda?

2.

Apa saja jenis mainan yang digerakkan dengan roda, sebutkan paling tidak tiga jenis mainan?

3.

Apa yang dimaksud model benda beroda?

4.

Apa kegunaan model benda dalam kehidupan sehari-hari?

5.

Mengapa sebelum berkarya kerajinan kita dianjurkan membuat gambar rancangan?

Buatlah kreasi benda mainan beroda yang berupa model alat transportasi. Kumpulkan karyamu

kepada bapak atau ibu guru untuk dinilai!

Hasil Karya

Hasil Karya

Tes Tertulis

Tes Tertulis

Uji Kompetensi

Uji Kompetensi

Seorang arsitek biasanya membuat rancangan dan maket bangunan sebelum mulai

mendirikan bangunan. Demikan pula seorang insinyur mesin, selalu membuat rancangan dan

model benda sebelum membuat mobil atau pesawat. Sebagian dari kamu mungkin bercita-

cita menjadi arsitek atau insinyur mesin. Jika demikian, maka kamu perlu belajar membuat

rancangan benda dan model bendanya. Semua telah kamu pelajari dalam bab ini. Kini, kamu

selangkah lebih maju. Kamu telah mampu membuat rancangan benda sekaligus membuat

model bendanya. Kamu siap menjadi calon insinyur di masa depan.

Ringkasan Materi

Ringkasan Materi

Cermin Kemampuan

Cermin Kemampuan

Seni Budaya dan Keterampilan Kelas VI SD/MI

135

Latihan Ulangan Akhir Semester

Latihan Ulangan Akhir Semester

A. Berilah tanda silang (

×

) pada jawaban yang tepat!

1. Gambar yang dibuat dengan pola teratur dan

digunakan sebagai hiasan disebut . . . .

a. motif hias

b. relief

c. patron

d. disain

2. Sebelum mengenal kain, nenek mo yang kita

membuat motif hias pada . . . .

a. tembok

b.

tubuh dan kulit kayu

c. tempurung kelapa

d. batu cadas

3. Dalam batik Jawa motif garis-garis disebut

motif . . . .

a. abstrak

b.

lurik

c.

truntum

d.

jumputan

4. Salah sa tu keunikan motif sulaman kasab

timbul yaitu . . . .

a.

disulam dari benang jahit warna-warni

b. sulaman disusun secara teratur dan

berulang-ulang

c. bagian dalam motif sulaman diisi

potongan karton

d.

motif sulaman berupa motif geo metris

5. Keunikan motif

poleng

terdapat pada makna

simboliknya. Motif kotak-kotak hitam dan

putih secara berselang-seling mengandung

makna . . . .

a.

baik dan buruk

b.

hambar dan asin

c.

laki-laki dan perempuan

d.

api dan air

6. Gambar ilustrasi disebut juga gambar

. . . .

a. cerita

c. drama

b. dekorasi

d. karikatur

7. Alat menggambar berikut yang tidak

memerlukan pengencer yaitu . . . .

a. cat poster

c. konte

b. cat air

d. tinta

8. Dalam menggambar ilustrasi suasana alam

sekitar, bingkai pemandang ber fungsi untuk

. . . .

a.

memilih sudut pandang suasana alam

yang paling menarik

b.

membidik gambar suasana alam dalam

bentuk foto

c. membuat sketsa kasar suasana alam

yang diamati

d.

membingkai gambar suasana alam yang

telah dibuat

9. Sampek berasal dari daerah . . . .

a. Jawa Barat

b. Jawa Tengah

c. Kalimantan

d. Papua

10.

Jenis gendang yang terdapat di Papua,

Kalimantan Tengah, dan Maluku disebut

gendang . . . .

a. Jawa

b. tifa

c. melayu

d. karo

11. Musik Thek-Thek atau Kentungan berasal

dari daerah . . . .

a. Jawa Barat

b. Jawa Timur

c. Jawa Tengah

d. Papua

12.

Tangga nada yang digunakan dalam lagu

”Soleram” yaitu . . . .

a. diatonik mayor

b. diatonik minor

c. pentatonik

d. septatonik

13.

Lagu yang isi syairnya menggambarkan

kegagahan burung garuda yang menja di

lambang negara kita yaitu lagu . . . .

a. Manuk Dadali

b. Apuse

c. Gundhul Pacul

d. Soleram

136

Latihan Ulangan Akhir Semester

14. Musik Thek-Thek atau Kentungan dimain-

kan oleh . . . orang.

a.

20 sampai 30

b.

20 sampai 40

c.

30 sampai 40

d.

30 sampai 50

15.

Garis-garis di lantai yang dibentuk oleh

formasi penari disebut . . . .

a. properti

b. pola lantai

c. pola tari

d. ekspresi

16.

Tarian yang hidup dan berkembang di

kalangan rakyat jelata disebut tari . . . .

a. klasik

b. rakyat

c. modern

d. kreasi baru

17.

Bentuk pola lantai dalam karya tari di-

sesuaikan dengan . . . .

a.

jumlah penari, gerak tari, dan tem pat

pertunjukan

b.

busana, tata rias, dan panggung

c.

panggung, properti, dan tata rias

d.

tata lampu, busana, dan gerak

18.

Koreografer dapat menunjukkan ke -

mampuan nya dalam mencipta karya tari

melalui . . . .

a. pergelaran

b. wawasan

c. apresiasi

d. ekspresi

19.

Tari Kuda Kepang diperagakan secara

. . . .

a. berpasangan

b. duet

c. berkelompok

d. perseorangan

20. Tari

Kuda Gepang Putri berasal dari daerah

. . . .

a. Sumatra Selatan

b. Kalimantan Selatan

c. NTB

d. Maluku

21.

Karya tari yang berasal dari daerah

Surakarta yaitu tari . . . .

a. Lengger

b. Srimpi

c. Jaipongan

d. Remo

22. Seksi-seksi khusus dalam pergelaran karya

seni tari yaitu . . . .

a.

penata tari, penata rias, penata bu sa na,

penata panggung, dan pe nata iringan

b. sekretaris, bendahara, penang gung

jawab, dan penata tari

c.

penanggung jawab, ketua, penata tari,

penata panggung, dan penata iringan

d. pengumpul karya tari, pelaksana,

penanggung jawab, koordinator, dan

penata tari

23. Saat pertama kali diciptakan, roda beru pa

. . . .

a.

logam berlapis karet

b. kayu gelondongan

c.

bulatan dari tanah liat

d.

bulatan dari semen

24. Di

antara jenis kereta di bawah ini yang

bukan sebagai alat transportasi yaitu

. . . .

a.

kereta uap

c.

kereta mini

b.

kereta api

d.

kereta belanja

25.

Tujuan pemberian roda pada berbagai

perabot yaitu untuk . . . .

a.

memudahkan dalam memindahkannya

b.

memudahkan dalam men jualnya

c.

memudahkan dalam mem belinya

d.

mengamankan perabot dari pencuri

26. Komponen utama otopet yaitu . . . .

a. papan pijakan, sabuk pengaman,

roda

b. kayuh, tempat duduk, tangkai

kemudi

c.

papan pijakan, tangkai tegak, tangkai

kemudi, roda

d.

rem, roda, tangkai kemudi, jeruji

27.

Pembuatan gambar rancangan sebelum

berkarya benda kerajinan selalu dian jurkan

sebab dapat . . . .

a.

memberi gambaran bentuk benda yang

akan dibuat

b.

menghemat biaya pem buatan

c.

mempercepat proses pem buatan

d.

merangsang timbulnya ide baru

28. Gambar rancangan yang baik yaitu . . . .

a.

berupa sketsa kasar

b. sketsa yang diperhalus, diwarnai, di-

sertai nama bagian-bagiannya

c.

dibuat dalam ukuran besar

d.

diwarnai dengan warna-warna te rang

Seni Budaya dan Keterampilan Kelas VI SD/MI

137

29.

Bagian otopet yang ditunjukkan oleh huruf

A disebut . . . .

a. tangkai tegak

b. kemudi

c. kayuh

d. sandaran

30.

Bagian truk yang ditunjukkan oleh huruf B

disebut . . . .

a. bak

b. roda

c. kepala

d. rem

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan benar!

1. Bagaimana keunikan sulaman Gayo?

2. Apa kegunaan kain

poleng

Bali?

3. Bagaimana tahapan-tahapan penyelenggaraan pameran karya seni rupa!

4. Apa persamaan dan perbedaan musik Thek-Thek atau Kentungan

dengan musik

Angklung!

5. Tangga nada apa yang digunakan dalam lagu ”Manuk Dadali”?

6. Apa yang kamu ketahui tentang musik ”Sasando”?

Jelaskan!

7. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat bentuk pola lantai karya tari?

8. Apa saja langkah-langkah untuk menggelar karya tari?

9. Apa saja jenis perabot rumah tangga yang memiliki roda?

10. Mengapa orang menciptakan model benda beroda? Jelaskan maksud dan tuju annya!

C. Praktik

1.

Buatlah lukisan pemandangan alam. Gunakan media basah untuk lukisanmu. Kemudian,

nilaikan kepada gurumu!

2.

Siapkan satu lagu daerah. Mainkan menggunakan alat musik melodis yang ada di lingkunganmu.

Kemudian, pentaskan di depan kelas.

138

Latihan Ulangan Akhir Semester

3. Pilih salah satu karya tari yang kamu kuasai. Jika kamu memilih bentuk tari berpasangan

maka tentukan pasanganmu. Jika kamu memilih bentuk tari kelompok maka tentukan anggota

kelompok. Siapkan karya tari yang telah kamu pilih untuk diperagakan di depan kelas. Persiapan

yang kamu lakukan meliputi latihan gerak dan mempersiapkan unsur-unsur pendukungnya.

Unsur-unsur pendukung yang kamu siapkan antara lain iringan, busana, tata rias, dan properti

tari. Setelah semua kamu padukan, tampilkan di depan kelas.

4.

Ciptakan sebuah mainan beroda. Mainan beroda tersebut misalnya mobil-mobilan, kereta api,

pesawat terbang, dan becak.Kamu bebas menentukan bahan yang akan digunakan. Hiaslah

mainan tersebut sebaik-baiknya. Kemudian, nilaikan kepada Bapak atau Ibu guru.

139

Glosarium

Glosarium

abstrak

: tidak berwujud, motif abstrak berarti motif yang tidak menyerupai suatu objek

tertentu

akor

: susunan nada yang terdiri atas tiga nada atau lebih yang terdengar harmonis

andante moderato

: tempo sedang

antropologi

: cabang ilmu yang mempelajari asal-usul manusia, bentuk sik, adat istiadat,

dan kepercayaan pada masa lampau

apresiasi

: menilai, apresiasi seni berarti menilai karya seni

benda dua dimensi : benda yang berukuran panjang dan lebar

benda tiga dimensi : benda yang berukuran panjang, lebar, dan tinggi

desainer

: perancang, desainer busana berarti perancang busana

dimensi : ukuran

display

:

pajangan,

meja

display

berarti meja untuk memajang

ekspresi

: pengungkapan maksud, gagasan, ataupun perasaan

estetik :

nilai

keindahan

geometris

: terukur, bentuk geometris berarti bentuk-bentuk yang terukur misal lingkaran,

segitiga, setengah lingkaran, dan sebagainya

karakter

: sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti, tabiat, watak

kolektor

: orang yang hobi mengoleksi benda seni dan barang antik

koreografer

: ahli mencipta dan mengubah gerak tari

motif

: gambar atau corak pada benda

naturalis

: bebas, alami, bentuk naturalis berarti bentuk-bentuk bebas yang terdapat di

alam

objek

: benda atau hal yang menjadi pusat perhatian

properti tari

: alat atau benda yang digunakan oleh penari untuk melakukan gerak tari

realis

: nyata atau sesuai aslinya, realisme berarti aliran dalam seni di mana seorang

seniman melukiskan objek sesuai atau semirip mungkin dengan objek aslinya

repertoar

: kumpulan komposisi musik yang digunakan dalam pergelaran musik

sketsa

: gambar rancangan yang dibuat dalam waktu singkat dan bersifat sementara

simbol

: gambar atau bentuk yang mengandung makna

teknik

: kepandaian atau cara (membuat suatu benda seni, kerajin an, dan sebagainya).

tema

: pokok pikiran, dasar cerita

tifa

: sejenis gendang kecil yang berasal dari Indonesia Timur

tripleks

: papan berlapis tiga

Seni Budaya dan Keterampilan Kelas VI SD/MI

140

Indeks

Indeks

Indeks

A

alat musik melodis 28–36

alat musik ritmis 27–36

anyaman 59–66

apresiasi 5–8

B

batik 1–8

birama 24–26, 93–94

boneka 9–20

C

canting 3–20

D

diatonik 93–94

I

ilustrasi 9–20, 81–88

irama 23–36, 90–94, 96–102

iringan sederhana 32–36

K

kerajinan 60–66, 121–126

M

melodi 23–36, 40–46, 92–94, 96–102

menggambar ilustrasi Suasana 82–88

menyanyi 1–8, 27–36, 95–102

motif 1–8, 21–26

musik daerah 21–26, 89–94

N

nusantara 5–8, 39–58, 90–94, 103–108

P

pameran 81–88

peragaan 41–58, 103–108

perencanaan 120–122

pianika 28–46

pola lantai 37–46, 109–122

141

R

rancangan 58, 128–132

recorder 28–36, 96–102

S

sketsa 13–20, 84–88, 128–132

T

tangga nada 26–36, 91–94, 97–102

tari klasik 39–46

tari nusantara 37–46

teknik membatik 3–8

U

unsur musik 23–26

Seni Budaya dan Keterampilan Kelas VI SD/MI

142

Daftar Pustaka

Daftar Pustaka

Anno, Mitsumasa. 1975.

Khazanah Pengetahuan Bagi Anak-Anak: Kehidupan dan Keseng gangan.

Jakarta: Tira Pustaka.

Berry, C.E. 1995.

Widya Wiyata Pertama Anak-Anak: Musik dan Seni Rupa.

Jakarta: Tira Pustaka.

Djumena, Nian S. 1990.

Batik dan Mitra.

Jakarta: Djambatan.

Ungkapan Sehelai Batik.

Jakarta: Djambatan.

Harmunah, S. Mus. 1987.

Musik Keroncong: Sejarah, Gaya, dan Perkembangan.

Yogyakarta: Pusat

Musik Liturgi.

Humphrey, Doris. 1993.

Seni Menata Tari (The Art of Making Dances).

Jakarta: Dewan Ke senian

Jakarta.

Kodijat, Latifah. 1986.

Istilah-Istilah Musik.

Jakarta: Djambatan.

Klenden, Anzis. 1995.

Percobaan Sederhana. Terjemahan Berry, CE.

Jakarta: Tira Pustaka.

Mahmud, A.T. 1989.

Pustaka Nada Kumpulan Lagu Anak-Anak.

Jakarta: Gramedia.

Parinding, Samban C. dan Achjadi Judi. 1988.

Toraja: Indonesia’s Mountain Eden.

Jakarta: Yayasan

Kebudayaan dan Pengembangan Pariwisata.

Raharjo, Slamet. 1990.

Teori Seni Vokal.

Semarang: Media Wiyata.

Rangkuti, R.E. 1984.

Kumpulan Lagu-Lagu Daerah.

Jakarta: Titik Terang.

Rusliana, Iyus. 1990.

Pendidikan Seni Tari: Buku Guru Sekolah Dasar.

Jakarta: Departemen Pendidik-

an dan Kebudayaan.

Siagian, M. Pardosi. 1981.

Indonesia Yang Kucinta.

Yogyakarta: Penyebar Musik Indonesia.

Smith, Jacqueline. 1985.

Komposisi Tari Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru, Terjemahan Ben Suhar-

to.

Yogyakarta: Ikalasti.

Soedarsono. 1972.

Djawa dan Bali: Dua Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisionil

di Indonesia.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Soemantri, Hilda. 1998.

Indonesian Heritages: Seni Rupa.

Jakarta. Buku Antar Bangsa untuk Grolier

International. Inc.

Soetedjo, Tebok. 1983.

Diktat Komposisi Tari I.

Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia.

Harmoko . 1995.

Buku Indonesia Indah : Batik.

Jakarta. Yayasan Harapan Kita–BP3–TMII.

______ . 1995.

Buku Indonesia Indah: Busana Tradisional.

Jakarta: Yayasan Harapan Kita–BP3–

TMII.

______ . 1995.

Buku Indonesia Indah: Kain-Kain Non Tenun Indonesia.

Jakarta: Yayasan Harapan

Kita–BP3–TMII.

______ . 1995.

Buku Indonesia Indah: Tari Tradisional Indonesia.

Jakarta: Yayasan Harapan Kita–

BP3–TMII.

______ . 1995.

Buku Indonesia Indah: Teater Tradisional Indonesia.

Jakarta: Yayasan Harapan Kita–

BP3–TMII.

Toekio. M, Soegeng. 1987.

Mengenal Ragam Hias Indonesia.

Bandung: Angkasa.

______________ . 1982.

Aneka Hobi Rumah Tangga.

Jakarta: Tira Pustaka.

______________ . 1982.

Buatlah dan Kerjakan (Hasta Karya Anak-Anak).

Jakarta: Tira Pustaka.

______________ . 1988.

Roda dan Sayap. Terjemahan Laabs Gerald.

Jakarta: Tira Pustaka.

Daftar Pustaka

143

Bab I

Gambar 1

Motif batik pada kerajinan kayu . . . . . . . . . . . . .

1

Gambar 2

Motif parang rusak barong . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2

Gambar 3

Motif truntum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2

Gambar 4

Batik madura . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2

Gambar 5

Batik papua. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2

Gambar 6

Motif

rereng sigaret

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3

Gambar 7

Motif kaligra arab . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3

Gambar 8

Batik pekalongan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3

Gambar 9

Batik tuban . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3

Gambar 10 Macam macam canting . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4

Gambar 11 Membatik dengan canting . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4

Gambar 12 Proses celup ikat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4

Gambar 13 Membatik dengan canting cap . . . . . . . . . . . . . . .

5

Gambar 14 Proses menolet . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5

Gambar 15 Motif

basurek

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5

Gambar 16 Batik asmat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5

Gambar 17 Batik solo . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

6

Gambar 18 Batik madura . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

6

Gambar 19 Motif ombak sinapur karang . . . . . . . . . . . . . . . .

6

Gambar 20 Motif naga balimbur . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

6

Bab II

Gambar 1

Kegiatan membatik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

9

Gambar 2

Alat dan bahan membatik. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

10

Gambar 3

Menggambar motif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

10

Gambar 4

Motif jadi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

10

Gambar 5

Menutup sebagian pola dengan lilin . . . . . . . . . .

11

Gambar 6

Pola ditutup dengan lilin . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

11

Gambar 7

Larutan naptol ASLB, garam diazo merah B,

dan kostik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

11

Gambar 8

Larutan naptol A5G, garam diazo kuning Gc,

dan kostik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

11

Gambar 9

Proses pencelupan dan penghilangan lilin . . . . .

11

Gambar 10 Proses perintangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

12

Gambar 11 Ilustrasi cerita bergambar . . . . . . . . . . . . . . . . . .

13

Gambar 12 Ilustrasi sebagai sarana pengungkapan

perasaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

13

Gambar 13 Media kering . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

14

Gambar 14 Media basah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

14

Gambar 15 Ilustrasi kegiatan pramuka. . . . . . . . . . . . . . . . . .

14

Gambar 16 Ilustrasi kegiatan belajar di kelas . . . . . . . . . . . .

14

Gambar 17 Sketsa 1 suasana di kantin di kelas . . . . . . . . . . .

14

Gambar 18 Sketsa 2 suasana di kantin sekolah . . . . . . . . . . .

15

Gambar 19 Sketsa yang disempurna kan. . . . . . . . . . . . . . . . .

15

Gambar 20 Ilustrasi dengan pewarnaan cat air . . . . . . . . . . .

15

Gambar 21–27 Langkah-langkah berkarya boneka . . . . . . . . 6–19

Bab III

Gambar 1

Musik sasando . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

21

Gambar 2

Tanjidor . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

22

Gambar 3

Gambang kromong . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

22

Gambar 4

Kolintang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

23

Gambar 5

Sampek . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

23

Gambar 6

Musik gordang sembilang. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

24

Bab IV

Gambar 1

Piano . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

27

Gambar 2

Wilayah nada pada pianika . . . . . . . . . . . . . . . . .

30

Bab V

Gambar 1

Pertunjukan tari Baris Massal . . . . . . . . . . . . . . .

37

Gambar 2

Garis lantai yang dilalui seorang penari . . . . . . .

38

Gambar 3

Garis di lantai oleh formasi penari

kelompok . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

38

Gambar 4–5

Berbagai bentuk pola lantai . . . . . . . . . . . . . .

38

Gambar 6

Tari Ana Ule . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

39

Gambar 7

Tari Srimpi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

40

Gambar 8

Tari Geol Saliter . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

40

Gambar 9

Tari jaran Kepang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

41

Gambar 10 Tari Bedhaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

41

Gambar 11 Pola lantai segi empat dengan seorang

penari di tengah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

43

Gambar 12 Pola lantai untuk segi empat dengan garis

horizontal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

43

Gambar 13 Pola lantai untuk maksud kebersamaan . . . . . . .

43

Gambar 14 Dua bentuk pola lantai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

44

Gambar 15 Pertunjukan karya tari di lapangan . . . . . . . . . . .

44

Gambar 16 Rangkaian gerak dengan pola lantai garis

lurus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

45

Bab VI

Gambar 1

Pola lantai garis melengkung . . . . . . . . . . . . . . . .

47

Gambar 2

Rangkaian garis yang dilalui oleh penari . . . . . .

48

Gambar 3

Rangkaian garis yang dibentuk oleh formasi

penari . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

49

Gambar 4–9 Gerak tari Gembira . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50–52

Gambar 10–22 Gerak tari Ajar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 52–57

Bab VII

Gambar 1

Menganyam selongsong ketupat . . . . . . . . . . . . .

59

Gambar 2

Kerajinan anyaman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

60

Gambar 3

Bakul nasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

61

Gambar 4

Selongsong ketupat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

61

Gambar 5

Kisa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

61

Gambar 6

Bingkai foto dan tempat pensil . . . . . . . . . . . . . .

61

Gambar 7

Hiasan dinding. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

61

Gambar 8

Motif anyaman kombinasi . . . . . . . . . . . . . . . . . .

62

Gambar 9

Motif anyaman dasar tunggal . . . . . . . . . . . . . . .

62

Gambar 10 Tikar pandan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

63

Gambar 11 Tempat pakaian dari rotan . . . . . . . . . . . . . . . . . .

63

Gambar 12 Dinding anyaman bambu . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

64

Gambar 13 Atap anyaman daun kelapa . . . . . . . . . . . . . . . . .

64

Gambar 14 Kursi anyaman rotan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

64

Daftar Gambar

Daftar Gambar

Seni Budaya dan Keterampilan Kelas VI SD/MI

144

Bab VIII

Gambar 1

Bingkai foto dan tempat pensil . . . . . . . . . . . . . .

67

Gambar 2

Motif anyaman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

68

Gambar 3

Lungsin dan pakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

68

Gambar 4

Lungsin dimasuki pakan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

69

Gambar 5

Benda pakai dengan hiasan anyaman . . . . . . . . .

69

Gambar 6–7

Langkah-langkah membuat tempat pensil . .

70

Bab IX

Gambar 1

Kain tenunan dengan berbagai motif . . . . . . . . .

75

Gambar 2

Tifa berukir. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

76

Gambar 3

Rumah adat Toraja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

76

Gambar 4

Rumah adat Kalimantan Timur . . . . . . . . . . . . . .

76

Gambar 5

Sarung bantal bermotif kawung. . . . . . . . . . . . . .

76

Gambar 6

Kabongo

dan

Katik

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

77

Gambar 7

Pa’barre allo . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

77

Gambar 8

Motif geometris untuk pinggiran. . . . . . . . . . . . .

77

Gambar 9

Motif geometris sebagai hiasan . . . . . . . . . . . . . .

77

Gambar 10 Motif geometris sebagai pengisi

bidang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

77

Gambar 11 Sulaman

kasab timbul

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

78

Gambar 12 Tas dengan sulaman gayo . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

78

Gambar 13 Kain poleng bali . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

79

Gambar 14 Kain tenun toraja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

79

Bab X

Gambar 1

Lukisan pemandangan alam . . . . . . . . . . . . . . . .

81

Gambar 2

Lukisan suasana alam padang rumput . . . . . . . .

82

Gambar 3

Lukisan suasana jalan desa . . . . . . . . . . . . . . . . .

80

Gambar 4

Lukisan Kampung, I Bagus Madeh Pugug . . . . .

82

Gambar 5

Lukisan Pemandangan alam, Joko S.P. . . . . . . .

83

Gambar 6

Lukisan Kampung Abas Ali Basyah . . . . . . . . . . .

83

Gambar 7

Bingkai pemandangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

83

Gambar 8

Perlengkapan menggambar . . . . . . . . . . . . . . . . .

83

Gambar 10–14 Sketsa dan langkah-langkah menggambar

suasana alam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 84–86

Gambar 15 Penataan pameran kelas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

86

Gambar 16 Penataan pameran di luar gedung . . . . . . . . . . . .

86

Gambar 17 Penataan pameran seni lukis di galeri . . . . . . . .

87

Gambar 18 Penataan pameran seni keramik

di dalam gedung . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

87

Bab XI

Gambar 1

Musik thek-thek. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

89

Gambar 2

Musik thek-thek atau kentungan . . . . . . . . . . . . .

92

Gambar 3

Musik angklung . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

92

Bab XII

Gambar 1

Permainan musik. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

95

Gambar 2

Pianika dan wilayah nadanya . . . . . . . . . . . . . . . .

97

Bab XIII

Gambar 1

Pola lantai dalam peragaan karya

tari . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

103

Gambar 2

Pola lantai tari Alambhana . . . . . . . . . . . . . . . . . .

104

Gambar 3

Pola lantai tari Tani . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

104

Gambar 4

Pola lantai dengan tiga penari . . . . . . . . . . . . . . .

105

Gambar 5

Pola lantai dengan banyak penari . . . . . . . . . . . .

105

Gambar 6

Pola lantai di panggung prosenium . . . . . . . . . . .

105

Gambar 7

Pola lantai di lapangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

105

Gambar 8

Tari dengan pola lantai lingkaran . . . . . . . . . . . .

106

Gambar 9

Tari dengan pola lantai garis lurus . . . . . . . . . . .

106

Gambar 10 Tari perang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

106

Bab XIV

Gambar 1

Tari Kuda Kepang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

109

Gambar 2–11

Gerak tari Kuda Gembira . . . . . . . . . . . . . . 110–119

Gambar 12 Panggung pergelaran permanen . . . . . . . . . . . . .

121

Gambar 13 Panggung pergelaran nonpermanen . . . . . . . . . .

121

Bab XV

Gambar 1

Becak penjaja jasa odong-odong . . . . . . . . . . . . .

123

Gambar 2

Menggeser lemari tak beroda . . . . . . . . . . . . . . . .

124

Gambar 3

Menggeser lemari beroda . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

124

Gambar 4

Truk . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

124

Gambar 5

Kereta kuda . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

124

Gambar 6

Becak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

124

Gambar 7

Sepeda motor . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

124

Gambar 8

Kereta belanja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

125

Gambar 9

Kursi roda . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

125

Gambar 10 Model becak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

125

Gambar 11 Kursi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

125

Gambar 12 Model sepeda . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

125

Gambar 13 Model sepeda motor kayu. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

125

Gambar 14 Mobil-mobilan kertas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

126

Gambar 15 Kereta api mainan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

126

Gambar 16 Otopet . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

127

Bab XVI

Gambar 1

Mainan truk . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

129

Gambar 2

Rancangan mainan truk . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

130

Gambar 3–9 Langkah-langkah membuat mainan truk . . 131–133

Daftar Gambar

Daftar Tabel

Daftar Tabel

Tabel Evaluasi Pameran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

87

87